Apa saja gejala umum autisme pada anak-anak?

Apa saja gejala umum autisme pada anak-anak – Autisme adalah sebuah kondisi yang memengaruhi perkembangan otak dan saraf seseorang, sehingga menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, berperilaku, dan belajar. Autisme termasuk dalam gangguan spektrum autis (ASD), yang mencakup berbagai gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap penderita. Autisme biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan berlangsung seumur hidup.

Apa saja gejala umum autisme pada anak-anak?

Apa saja gejala umum autisme pada anak-anak?

Gejala autisme pada anak-anak dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi hambatan dalam komunikasi verbal dan nonverbal, kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial, perilaku atau minat yang terbatas atau obsesif, serta reaksi yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik. Gejala autisme biasanya sudah terlihat sebelum anak berusia 3 tahun2

Beberapa gejala umum autisme pada anak-anak adalah sebagai berikut:

  • Tidak merespons saat namanya dipanggil meski pendengarannya normal
  • Tidak ada babbling (ocehan) atau mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama, papa, atau nana hingga usia 12 bulan
  • Tidak dapat menunjuk dengan jari telunjuk atau mengikuti arah jari orang lain hingga usia 14 bulan
  • Tidak menunjukkan mimik wajah yang wajar, misalnya tidak tertawa atau tersenyum saat diajak bercanda
  • Tidak bisa memulai atau meneruskan percakapan, bahkan ketika hanya untuk meminta sesuatu
  • Sering mengulang kata (ekolalia), termasuk latah, tetapi tidak memahami penggunaannya secara tepat
  • Sering menghindari kontak mata dan kurang menunjukkan ekspresi wajah
  • Memiliki nada bicara yang tidak biasa, misalnya datar seperti robot
  • Lebih senang menyendiri, seperti berada dalam dunianya sendiri
  • Tidak memahami pertanyaan atau petunjuk sederhana
  • Enggan berbagi, berbicara, atau bermain dengan orang lain
  • Menghindari atau menolak kontak fisik dengan orang lain
  • Sensitif terhadap cahaya, sentuhan, atau suara, tetapi tidak merespons rasa sakit
  • Pola aktivitas yang selalu sama, atau marah jika ada perubahan
  • Kelainan pada sikap tubuh atau pola gerakan, misalnya selalu berjalan dengan berjinjit
  • Gerakan repetitif atau berulang, misalnya mengibaskan tangan atau mengayunkan tubuh ke depan dan belakang


Jenis makanan yang dipilih cenderung sama, misalnya makanan dengan tekstur tertentu
Gejala autisme pada anak laki-laki dan perempuan terkadang sedikit berbeda. Anak perempuan cenderung lebih tenang dan pendiam, sedangkan anak laki-laki cenderung lebih hiperaktif. Gejala pada anak perempuan yang “samar-samar” ini menyebabkan diagnosis jadi lebih sulit3

Makin cepat autisme ditangani, makin efektif pula penanganan yang diberikan. Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan ke dokter jika anak menunjukkan gejala-gejala autisme yang telah disebutkan di atas. Autisme umumnya dapat terdeteksi pada masa awal perkembangan anak. Segera periksakan anak ke dokter bila ia menunjukkan gejala di bawah ini:

  • Tidak menunjukkan respons bahagia atau tersenyum hingga usia 6 bulan
  • Tidak meniru suara atau ekspresi wajah sampai usia 9 bulan
    Tidak berceloteh hingga usia 12 bulan
  • Tidak melakukan gerakan, seperti melambai atau menunjuk, sampai usia 14 bulan

Demikian artikel tentang apa saja gejala umum autisme pada anak-anak.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Apa peran faktor genetik dalam perkembangan autisme?

Peran faktor genetik dalam perkembangan autisme- Autisme adalah sebuah kondisi yang memengaruhi perkembangan otak dan saraf seseorang, sehingga menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, berperilaku, dan belajar. Autisme termasuk dalam gangguan spektrum autis (ASD), yang mencakup berbagai gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap penderita. Autisme biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan berlangsung seumur hidup

Apa peran faktor genetik dalam perkembangan autisme

peran faktor genetik dalam perkembangan autisme

Penyebab autisme belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami autisme, seperti faktor genetik, usia orang tua saat melahirkan, paparan zat kimia atau obat-obatan tertentu selama kehamilan, dan infeksi atau radang pada otak

Faktor genetik adalah salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perkembangan autisme. Faktor genetik termasuk varian gen, yang diwarisi sebagian orang dari orang tuanya. Ini tidak menjamin bahwa seorang anak akan mengalami autisme, tetapi dapat meningkatkan kemungkinannya

Varian gen adalah perbedaan kecil dalam urutan DNA yang dapat memengaruhi fungsi gen atau ekspresi gen. Gen adalah unit dasar pewarisan yang menentukan ciri-ciri fisik dan fungsional seseorang. Ekspresi gen adalah proses di mana informasi dari gen ditransfer ke protein atau molekul lain yang mengatur aktivitas sel.

Varian gen dapat menyebabkan perubahan pada struktur atau jumlah sel-sel otak, konektivitas antara sel-sel otak, atau neurotransmiter yang mengirim sinyal antara sel-sel otak. Perubahan-perubahan ini dapat mempengaruhi cara kerja otak dan mengganggu perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan perilaku seseorang.

Beberapa penelitian telah mengidentifikasi beberapa varian gen yang terkait dengan autisme, seperti varian pada gen SHANK3, NRXN1, NLGN3, NLGN4, CNTNAP2, CHD8, ADNP, SYNGAP1, FMR1, TSC1, TSC2, MECP2, dan lain-lain. Varian-varian ini dapat memengaruhi fungsi sinapsis, yaitu tempat komunikasi antara sel-sel otak. Varian-varian ini juga dapat memengaruhi perkembangan otak secara keseluruhan atau pada area tertentu yang terlibat dalam proses kognitif dan sosial.

Namun, tidak semua orang yang memiliki varian gen tertentu akan mengalami autisme. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang juga berperan dalam perkembangan autisme, seperti faktor lingkungan atau interaksi antara gen-gen. Faktor lingkungan mungkin termasuk paparan infeksi atau obat-obatan tertentu selama kehamilan, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian tentang hal ini. Interaksi antara gen-gen dapat melibatkan efek aditif atau sinergis dari beberapa varian gen yang saling mempengaruhi.

Demikian artikel tentang apa peran faktor genetik dalam perkembangan autisme. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini

Apa itu spektrum autisme?

Apa itu spektrum autisme?. – Spektrum autisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang memengaruhi perkembangan otak dan saraf seseorang, sehingga menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, berperilaku, dan belajar. Spektrum autisme termasuk dalam gangguan spektrum autis (ASD), yang mencakup beberapa diagnosis yang sebelumnya dianggap terpisah, seperti gangguan autistik, sindrom Asperger, gangguan disintegratif anak, dan gangguan perkembangan pervasif tidak lain ditentukan (PDD-NOS).

Apa itu spektrum autisme?

Spektrum autisme disebut demikian karena memiliki berbagai gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap penderita. Ada tiga level spektrum autisme, yaitu:

Level 1: Penderita membutuhkan dukungan minimal untuk mengatasi kesulitan dalam berinteraksi sosial dan komunikasi. Penderita biasanya memiliki kecerdasan normal atau di atas rata-rata, tetapi cenderung tidak fleksibel, sulit berganti aktivitas, dan memiliki minat atau perilaku yang terbatas atau obsesif. Contoh kondisi yang termasuk dalam level ini adalah sindrom Asperger.


Level 2: Penderita membutuhkan dukungan substansial untuk mengatasi kesulitan dalam berinteraksi sosial dan komunikasi. Penderita biasanya memiliki keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan kemampuan motorik, serta perilaku yang berulang-ulang atau tidak sesuai. Contoh kondisi yang termasuk dalam level ini adalah gangguan autistik ringan atau sedang.


Level 3: Penderita membutuhkan dukungan sangat substansial untuk mengatasi kesulitan dalam berinteraksi sosial dan komunikasi. Penderita biasanya memiliki keterbatasan yang signifikan dalam perkembangan bahasa dan kemampuan motorik, serta perilaku yang sangat berulang-ulang atau tidak sesuai. Contoh kondisi yang termasuk dalam level ini adalah gangguan autistik berat atau sindrom Rett.


Penyebab spektrum autisme belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami spektrum autisme, seperti faktor genetik, usia orang tua saat melahirkan, paparan zat kimia atau obat-obatan tertentu selama kehamilan, dan infeksi atau radang pada otak.

Gejala spektrum autisme juga bervariasi, tetapi umumnya meliputi hambatan dalam komunikasi verbal dan nonverbal, kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial, perilaku atau minat yang terbatas atau obsesif, serta reaksi yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik. Gejala spektrum autisme biasanya sudah terlihat sebelum anak berusia 3 tahun.

Spektrum autisme tidak bisa disembuhkan, tetapi ada beberapa terapi yang dapat membantu mengembangkan kemampuan dan kemandirian penderita. Terapi ini meliputi terapi perilaku dan komunikasi, terapi pendidikan khusus, terapi okupasi, terapi fisik, terapi wicara, terapi musik, terapi seni, dan terapi lainnya sesuai dengan kebutuhan penderita. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan keluarganya.

Demikian artikel tentang apa itu spektrum autisme. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Apa definisi autisme?

Apa definisi autisme?- Autisme adalah sebuah kondisi yang memengaruhi perkembangan otak dan saraf seseorang, sehingga menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, berperilaku, dan belajar. Autisme termasuk dalam gangguan spektrum autis (ASD), yang mencakup berbagai gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap penderita. Autisme biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan berlangsung seumur hidup.

Apa definisi autisme?

Penyebab autisme belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami autisme, seperti faktor genetik, usia orang tua saat melahirkan, paparan zat kimia atau obat-obatan tertentu selama kehamilan, dan infeksi atau radang pada otak.

Gejala autisme juga bervariasi, tetapi umumnya meliputi hambatan dalam komunikasi verbal dan nonverbal, kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial, perilaku atau minat yang terbatas atau obsesif, serta reaksi yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik. Gejala autisme biasanya sudah terlihat sebelum anak berusia 3 tahun.

Autisme tidak bisa disembuhkan

Autisme tidak bisa disembuhkan, tetapi ada beberapa terapi yang dapat membantu mengembangkan kemampuan dan kemandirian penderita. Terapi ini meliputi terapi perilaku dan komunikasi, terapi pendidikan khusus, terapi okupasi, terapi fisik, terapi wicara, terapi musik, terapi seni, dan terapi lainnya sesuai dengan kebutuhan penderita. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan keluarganya.

Demikian artikel tentang apa definisi autisme. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini