Teknik budidaya jahe dijamin berhasil

8 cara menanam jahe di pot atau polybag teknik budidaya jahe

Cara budidaya jahe

Jahe adalah tanaman rumpun yang rimpangnya digunakan sebagai bumbu masak dan obat tradisional. Jahe berasal dari Asia Tenggara dan dibudidayakan di banyak negara tropis dan subtropis. Jahe termasuk dalam keluarga Zingiberaceae, yang juga mencakup kunyit, lengkuas, dan kencur. Jahe memiliki rasa yang pedas, aromatik, dan hangat.

Teknik budidaya jahe dijamin berhasil
Teknik budidaya jahe dijamin berhasil

Jahe merupakan salah satu komoditas rempah-rempah yang penting di dunia. Menurut Vikaspedia, India adalah produsen jahe terbesar di dunia dengan produksi 7,45 juta ton pada tahun 2012-2013 dari luas lahan 157.839 hektar. Jahe dibudidayakan di hampir semua negara bagian di India. Namun, negara bagian Karnataka, Orissa, Assam, Meghalaya, Arunachal Pradesh, dan Gujarat menyumbang 65 persen dari total produksi nasional.

Teknik budidaya jahe dijamin berhasil

Jahe tumbuh baik di iklim hangat dan lembap dan dapat dibudidayakan dari ketinggian permukaan laut hingga 1.500 meter di atas permukaan laut. Jahe dapat ditanam baik di lahan kering maupun irigasi.

Untuk budidaya jahe yang berhasil, diperlukan curah hujan sedang pada saat penanaman hingga rimpang berkecambah, hujan lebat dan merata selama masa pertumbuhan, dan cuaca kering selama sekitar sebulan sebelum panen.

Jahe berkembang baik di tanah yang drainasenya baik seperti tanah berpasir, tanah liat berpasir, tanah liat merah, atau tanah liat laterit. Tanah liat gembur yang kaya humus adalah ideal. Namun, karena jahe merupakan tanaman yang menguras unsur hara tanah, tidak disarankan untuk menanam jahe di tanah yang sama tahun demi tahun.

Ada beberapa kultivar jahe yang dibudidayakan di berbagai daerah penghasil jahe di India dan biasanya dinamai berdasarkan lokasi tempat mereka tumbuh. Beberapa kultivar lokal yang terkenal adalah Maran, Kuruppampadi, Ernad, Wayanad, Himachal, dan Nadia. Kultivar asing ‘Rio – de – Janeiro’ juga sangat populer di kalangan petani.

Waktu terbaik untuk menanam jahe di Pantai Barat India adalah pada pertengahan pertama bulan Mei dengan adanya hujan pra-musim. Di bawah kondisi irigasi, jahe dapat ditanam lebih awal pada pertengahan Februari atau awal Maret. Penanaman awal dengan adanya hujan musim panas menghasilkan produksi yang lebih tinggi dan mengurangi kejadian penyakit.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam budidaya jahe adalah sebagai berikut:

• Persiapan lahan: Lahan dibajak atau dicangkul sampai halus dan dibuat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 15-20 cm.

• Penanaman: Rimpang jahe dipotong-potong menjadi potongan kecil dengan berat 20-25 gram dan memiliki setidaknya satu mata tunas. Potongan rimpang direndam dalam larutan fungisida selama 30 menit sebelum ditanam untuk mencegah penyakit busuk rimpang. Penanaman dilakukan dengan jarak antar baris 25 cm dan antar tanaman 20 cm dengan kedalaman 5-10 cm.

• Pemeliharaan: Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang sebanyak 20-25 ton per hektar pada saat penyiapan lahan. Pemupukan anorganik dilakukan dengan pupuk NPK dengan dosis 75:50:50 kg per hektar secara bertahap pada umur 40, 90, dan 120 hari setelah tanam. Pengairan dilakukan secara teratur sesuai kebutuhan tanaman. Penggulmaan dilakukan secara manual atau mekanis untuk menjaga lahan bebas dari gulma. Penyiraman dilakukan dengan menutupi permukaan tanah dengan jerami, daun-daun kering, atau bahan organik lainnya untuk menjaga kelembaban tanah, mencegah erosi, dan mengendalikan gulma. Perlindungan tanaman dilakukan dengan mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang jahe, seperti lalat bibit, ulat penggerek rimpang, kutu daun, penyakit busuk rimpang, penyakit layu bakteri, dan penyakit bercak daun.

• Panen: Panen jahe dilakukan pada umur 7-9 bulan setelah tanam, tergantung pada tujuan penggunaan. Jahe yang digunakan sebagai bahan segar dipanen lebih awal, sedangkan jahe yang digunakan sebagai bahan kering dipanen lebih lambat. Panen dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada rimpang. Rimpang jahe dicuci bersih dari sisa tanah dan dikeringkan di bawah naungan.

Jahe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan industri. Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol, shogaol, zingeron, dan paradol yang memiliki aktivitas anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, antikanker, dan antidiabetes. Jahe juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, mual, muntah, batuk, pilek, sakit kepala, dan nyeri sendi. Jahe juga digunakan sebagai bahan pembuatan minuman seperti teh jahe, wedang jahe, bir jahe, dan arak jahe. Jahe juga digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi, kosmetik, parfum, dan pewarna alami.

Jahe adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang luas. Dengan budidaya jahe yang tepat dan pengolahan jahe yang baik, petani dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Jahe juga dapat menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia yang dapat bersaing di pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!