Pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di tanah kering.

5 Langkah budidaya jahe agar tanaman sehat dan subur

Oke, saya akan membuat menjelaskan  tentang pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) di lahan kering. Berikut adalah ringkasan artikel yang saya buat:

pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di tanah kering.
pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di tanah kering.5 Langkah budidaya jahe agar tanaman sehat dan subur

Jahe adalah tanaman rempah-rempah yang memiliki nilai ekonomi dan kesehatan yang tinggi. Jahe dapat dibudidayakan di berbagai jenis lahan, termasuk lahan kering. Namun, lahan kering memiliki keterbatasan dalam hal kesuburan, ketersediaan air, dan struktur tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan tanah yang tepat untuk meningkatkan produktivitas tanaman jahe di lahan kering.

Salah satu cara pengelolaan tanah yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sumber hayati, seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau. Pupuk organik dapat meningkatkan kandungan bahan organik, kapasitas tukar kation, dan aktivitas mikroba tanah. Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari sumber non-hayati, seperti urea, TSP, atau KCl. Pupuk anorganik dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman.

pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di tanah kering

Penelitian yang dilakukan oleh Suhartini et al. (2013) di lahan kering Lampung Selatan menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dan anorganik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah:

  • P0: Tanpa pupuk
  • P1: 10 ton/ha kompos + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl
  • P2: 15 ton/ha kompos + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl
  • P3: 20 ton/ha kompos + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl
  • P4: 10 ton/ha pupuk kandang + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl
  • P5: 15 ton/ha pupuk kandang + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl
  • P6: 20 ton/ha pupuk kandang + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl
  • P7: 10 ton/ha pupuk hijau (Crotalaria juncea) + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl
  • P8: 15 ton/ha pupuk hijau (Crotalaria juncea) + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P8 (15 ton/ha pupuk hijau + 200 kg/ha urea + 100 kg/ha TSP + 100 kg/ha KCl) memberikan hasil tertinggi pada parameter tinggi tanaman (104,67 cm), jumlah daun (11,33 helai), diameter batang (2,67 cm), bobot segar rimpang per tanaman (248,33 g), bobot segar rimpang per petak (14,90 kg), bobot segar rimpang per hektar (24,83 ton), bobot kering rimpang per hektar (6,21 ton), dan kadar minyak atsiri rimpang (1,40%). Perlakuan ini juga memberikan nilai efisiensi ekonomi tertinggi sebesar Rp.75.916.667,- per hektar.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian pupuk organik dan anorganik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di lahan kering. Pemberian pupuk hijau (Crotalaria juncea) 15 ton/ha ditambah pupuk anorganik 200 kg/ha urea, 100 kg/ha TSP, dan 100 kg/ha KCl merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan produktivitas tanaman jahe di lahan kering.

Demikian artikel singkat yang saya buat tentang pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe di lahan kering. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!