Mudah 5 Cara budidaya Pir agar berbuah lebat

budidaya pir

Cara budidaya Pir agar berbuah lebat

budidaya Pir
budidaya Pir

Ketahuilah, Diet seimbang sangat penting untuk tetap sehat. Agar tetap sehat, kita membutuhkan banyak jenis vitamin dan nutrisi seperti buah buahan. Sebab itu dokter selalu menyarankan kita untuk makan buah pir setiap hari agar tetap sehat. Makan pir setiap hari dapat membuat sehat dan bugar.

Petani pir berperan sangat penting dalam meningkatkan kesehatan ekonomi para petani. Pir termasuk buah yang paling banyak diminati oleh masyarakat indonesia. Anda akan banyak mendapat l keuntungan dari budidaya pir dengan biaya lebih murah . Budidaya pir lebih banyak dilakukan daerah dingin. Namun sekarang ini sudah banyak varietas pir yang dikembangkan untuk daerah panas.tentu hal ini sangat menguntungkan ada yang tinggal didaerah dataran rendah. Baca Juga 6 Bagaimana Cara budidaya Apel agar berbuah lebat dengan mudah

Yuk, di artikel yuderpedia kali ini, mari kenali teknik pertanian pir secara mendetail. 

Pada artikel ini Anda akan belajar bagaimana cara budidaya pir. Berikut rincian pembahasan terkait budidaya pir.

  1. Sekilas tentang Pertanian Pir
  2. Iklim yang dibutuhkan untuk budidaya pir
  3. tanah yang cocok untuk pir
  4. Varietas Pir yang sudah ditingkatkan
  5. persiapan lahan untuk budidaya pir
  6. Pengelolaan Kotoran sapi dan Pupuk kimia
  7. sistem penyiraman untuk tanaman pir
  8. pemanenan dan penyortiran buah pir
  9. Hama dan Penyakit pir
  10. Biaya dan penghasilan dalam budidaya pir

Sekilas tentang Pertanian Pir

Pir diproduksi Sekitar 5 juta ton setiap tahun di negara kita. Pir diproduksi hanya dilakukan di beberapa daerah di indonesia. Kandungan Serat seperti pektin yang ditemukan dalam pir sangat bermanfaat bagi kesehatan. 

Iklim untuk budidaya pir

Iklim yang diperlukan untuk tanam  pir adalah  iklim sedang. Tanaman ini hanya ditanam di daerah dingin atau sejuk. Dimana ketinggian daerah tersebut sekitar 1600 hingga 2700 meter dari permukaan laut. Selain itu, daerah dengan curah hujan antara 100 hingga 150 cm dianggap paling cocok untuk budidaya pir. Pada bulan Maret-April, bunga pir mulai muncul pada tanaman pir. Suhu yang tinggi akan berdampak buruk pada tanaman. Sekitar 100 hingga 150 cm curah hujan tahunan diperlukan untuk budidaya pir. 

Tanah yang cocok untuk budidaya pir 

Tanah lempung kering dan berpasir dianggap cocok untuk menanam pir. Sedangkan saat penanaman  kedalamannya lubang tanam tidak boleh kurang 45 cm. Tidak boleh ada batu apapun di kedalaman ini, agar pohon dapat tumbuh dengan baik dan penyebaran akarnya  tidak terganggu didalam tanah. Selain itu, pH tanah yang cocok untuk budidaya pir adalah 5,5 hingga 6,5. Pir tidak boleh dibudidayakan di tempat yang tergenang air, sehingga harus ada sistem drainase yang baik di dilahan. baca Juga :5 Bagaimana cara Budidaya rambutan agar cepat berbuah dan lebat

persiapan lahan tanam pir

  • Untuk berkebun pir, pertama-tama bajak ladang dengan baik dua hingga tiga kali. 
  • Setelah ini jalankan rotavator di lahan. Sehingga tanah menjadi rapuh atau berderai
  • Setelah itu, pasan pancang kayu atau semen dengan bantuan traktor Sehingga bidang tanah menjadi rata. 
  • Setelah itu, buat lubang dengan jarak 10 hingga 15 kaki untuk penanaman. Setiap lubang harus sedalam 2 kaki. 
  • Setelah itu, tambahkan kotoran sapi dan pupuk kimia ke lubang yang dibuat di lahan dan aduk hingga rata. 
  • Setelah melakuakan ini siram dengan air secukupnya. Perlu diingat bahwa semua ini harus dilakukan satu hingga satu setengah bulan sebelum menanam bibit di lahan. 
  • Pengelolaan kompos dan Pupuk untuk tanaman pir

Untuk melakuakan budidaya pir, dibutuhkan 10 kg kotoran sapi, 70 gram nitrogen, 35 gram fosfor dan 720 gram potasium untuk setiap pohon penberian sesuai umurnya selama 10 tahun . Selain itu, campuran unsur mikro seperti agromin atau multipleks,magnesium sulfat, kalsium sulfat, boram dll. Unsur ini harus diberikan dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan tanah. Ini akan meningkatkan produksi buah pir. 

sistem penyiraman untuk budidaya pir

Budidaya pir merupakan budidaya musim dingin. Itu sebabnya tidak perlu lagi mengairi lahan. Anda dapat mengairi 2 hingga 3 kali di bulan musim kemarau. Tetapi penyiraman awal harus dilakukan segera setelah tanam. Di sisi lain, saat musim panas sangat perlu mengairi  tanaman pir setiap minggu. Mengairi sesuai kebutuhan selama musim hujan. 

penyakit tanaman pir

Dalam berkebun pir sangat banyak perawatan yang harus dilakukan. Banyak jenis penyakit dapat terjadi pada tanaman pir ini, yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhenti. Jika penyakit ini tidak diobati pada waktu yang tepat, maka akibatnya tanaman bisa rusak dan bahkan mati.

Penyakit dan pengobatan tanaman pir

Penyakit Ngengat atau ulat penggerek batang

Penyakit ini muncul setelah tanaman berkembang sempurna. cara kerjanya hama ini dengan cara membuat lubang di kulit tanaman oleh  larvanya, yang merusak tanaman. Untuk mencegah hama penggerek batang ini, semprotkan klorpirifos tiga kali pada tanaman selama 20 hari. baca juga :6 Bagaimana cara Budidaya matoa agar cepat berbuah dan lebat

Penyakit embun tepung putih

Penyakit ini merusak daun dengan cara menghisap semua getah pada daun. Untuk mengendalikan penyakit embun tepung ini, perlu dilakukan penyemprotan Imidacloprid atau Methyl Demetan. 

penyakit kudis pada buah pir

Penyakit ini sangat berbahaya bagi tanaman pir. Pada penyakit ini, bintik-bintik muncul pada kulit buah pir, yang menyebabkan pir menjadi pecah-pecah dan busuk. Selain itu, penyakit ini juga menyerang daun tanaman. Karena itu daunnya bolong dan rontok sebelum waktunya. Untuk menghindari penyakit kudis pada pir ini, semprotkan Bavistin atau Mancozeb dalam jumlah takar yang sesuai. 

Terlepas dari semua itu, banyak jenis penyakit lain yang juga terlihat pada saat budidaya pir. Seperti- Embun Tepung, Ngengat Codling, Penggerek Akar dll. 

pemanenan dan penyortiran buah pir

Setelah menanam pohon pir di dilahan, buah mulai keluar di pohon dalam waktu 4 tahun. Pemanenan buah pir ini tergantung pada varietas pir dan musim. Pir biasanya dipanen pada bulan September dan Oktober.

Setelah pohon pir berbunga terus pir sudah matang dan siap dipanen dalam waktu sekitar 5 hingga 6 bulan. Jika pir sudah benar-benar merah baik warna maupun bentuknya, maka sudah saatnya memanen pir. Semua pir dinilai berdasarkan ukuran dan dan warna setelah dipetik. Setelah itu, pir-pir tersebut siap dijual di pasaran. baca juga 5 Bagaimana cara Budidaya kapulasan agar cepat berbuah dan lebat

Biaya dalam budidaya pir

Satu hektar budidaya pir menghabiskan sekitar 15 sampai 20 juta setiap tahun termasuk irigasi hingga panen. 

Permintaannya tinggi di pasar dan karena harganya yang bagus, petani bisa mendapat untung besar darinya. Saat ini harga pir 35.000 per kilogram. Anda bisa mendapatkan 10-15 ton buah pir dari budidaya pir per hektar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!