Mengatasi Masalah Psoriasis Pustular Palmoplantar dengan Acitretin

Mengatasi Masalah Psoriasis Pustular Palmoplantar dengan Acitretin

Psoriasis adalah suatu kondisi kulit kronis yang ditandai oleh peradangan dan pembentukan sisik tebal, kering, dan berwarna merah atau keperakan. Psoriasis dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi salah satu bentuk yang jarang dan menyakitkan adalah psoriasis pustular palmoplantar (PPPP).

Mengatasi Masalah Psoriasis Pustular Palmoplantar dengan Acitretin
Mengatasi Masalah Psoriasis Pustular Palmoplantar dengan Acitretin

PPPP adalah jenis psoriasis pustular yang terbatas pada telapak tangan dan telapak kaki. PPPP menyebabkan timbulnya bintik-bintik berisi nanah (pustula) yang steril, yaitu tidak mengandung bakteri atau virus. Pustula biasanya berwarna kuning atau putih dan dapat mengering menjadi coklat atau hitam. Pustula juga disertai dengan kulit yang meradang, tebal, bersisik, dan mudah pecah (fisur). PPPP dapat menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan kesulitan dalam beraktivitas.

Penyebab PPPP belum diketahui secara pasti, tetapi diduga melibatkan faktor genetik dan lingkungan. Beberapa pemicu yang dapat memicu atau memperburuk PPPP antara lain:

Merokok

  • Stres
  • Infeksi
  • Obat-obatan tertentu, seperti inhibitor TNF-alfa yang digunakan untuk mengobati psoriasis
  • Alergi kontak
  • Riwayat keluarga
  • Gesekan
  • Trauma fisik

PPPP bukanlah penyakit menular dan tidak dapat ditularkan kepada orang lain. PPPP juga bukanlah penyakit kanker atau gangguan kekebalan tubuh. PPPP adalah suatu gangguan autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit yang sehat. Hal ini menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak terlalu cepat dan menumpuk di permukaan kulit.

PPPP adalah suatu kondisi jangka panjang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. PPPP tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Salah satu pengobatan yang digunakan untuk mengatasi PPPP adalah acitretin.

Acitretin adalah suatu obat retinoid, yaitu turunan dari vitamin A. Acitretin digunakan untuk mengobati psoriasis parah pada orang dewasa. Acitretin bekerja dengan mengikat reseptor nuklir yang mengatur transkripsi gen. Hal ini menyebabkan diferensiasi keratinosit dan mengurangi hiperplasia epidermal, yaitu pertumbuhan berlebihan lapisan atas kulit. Dengan demikian, acitretin dapat memperlambat reproduksi sel-sel kulit dan mengurangi peradangan.

Acitretin dikonsumsi secara oral dan memiliki bioavailabilitas sekitar 60%. Efek terapeutik acitretin mulai terlihat setelah dua sampai empat minggu atau lebih. Waktu paruh eliminasi acitretin adalah sekitar 49 jam dan dikeluarkan melalui feses dan urine.

Efek samping Acitretin

Acitretin memiliki beberapa efek samping yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Teratogenik, yaitu dapat menyebabkan cacat lahir yang parah. Acitretin tidak boleh digunakan oleh wanita hamil atau wanita yang berencana hamil dalam waktu 3 tahun setelah berhenti menggunakan acitretin. Wanita usia subur yang menggunakan acitretin harus menggunakan setidaknya dua bentuk kontrasepsi secara bersamaan. Pria dan wanita yang menggunakan acitretin tidak boleh mendonorkan darah selama 3 tahun setelah menggunakan acitretin, karena ada kemungkinan darah tersebut digunakan oleh pasien hamil dan menyebabkan cacat lahir.
  • Mual, sakit kepala, gatal-gatal, kulit kering, merah, atau mengelupas, mata kering atau merah, bibir kering atau pecah-pecah, bibir bengkak, mulut kering, haus, jerawat kistik, atau rambut rontok.
  • Perubahan suasana hati, seperti depresi, agresi, pikiran atau perilaku tidak biasa, atau pikiran untuk melukai diri sendiri.
  • Gejala serangan jantung atau stroke, seperti nyeri dada, pusing, mual, sesak napas, mati rasa atau kelemahan mendadak (terutama pada satu sisi tubuh), sakit kepala hebat, masalah dengan bicara atau keseimbangan, bengkak atau hangat di satu atau kedua kaki.
  • Gula darah tinggi, seperti haus berlebihan, buang air kecil berlebihan, mulut kering, bau napas buah-buahan, sakit kepala, penglihatan kabur.
  • Tekanan intrakranial meningkat, seperti sakit kepala parah, denging di telinga, pusing, mual, masalah penglihatan, nyeri di belakang mata.
  • Masalah hati, seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, urine gelap, atau kuning pada kulit atau mata.
  • Masalah dengan tulang atau otot, seperti hilangnya sensasi di tangan atau kaki, kesulitan bergerak, nyeri di punggung, sendi, otot, atau tulang.
  • Masalah kulit serius, seperti gatal-gatal, kemerahan, nyeri, bengkak atau mengelupas kulit.

Tanda-tanda masalah pembuluh darah, seperti bengkak mendadak, penambahan berat badan cepat, demam, nyeri otot, merasa pusing.

  • Acitretin adalah suatu obat yang memerlukan resep dokter dan harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Acitretin tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan risiko efek samping. Beberapa obat yang harus dihindari saat menggunakan acitretin antara lain:
  • Alkohol. Wanita usia subur yang menggunakan acitretin tidak boleh minum alkohol selama menggunakan acitretin dan selama setidaknya 2 bulan setelah dosis terakhir. Alkohol dapat menyebabkan acitretin berubah menjadi zat lain dalam tubuh yang dapat bertahan selama 3 tahun atau lebih dan meningkatkan risiko cacat lahir.
  • Tetracycline. Obat antibiotik ini dapat meningkatkan risiko tekanan intrakranial meningkat saat digunakan bersamaan dengan acitretin.
  • Metotreksat. Obat antikanker ini dapat meningkatkan risiko keracunan hati saat digunakan bersamaan dengan acitretin.
  • Fenitoin. Obat antikejang ini dapat mengurangi efektivitas acitretin dan meningkatkan risiko kerusakan tulang saat digunakan bersamaan dengan acitretin.

Acitretin adalah suatu pilihan pengobatan yang dapat membantu mengatasi masalah PPPP pada orang dewasa dengan psoriasis parah yang tidak responsif terhadap pengobatan lain. Namun, acitretin juga memiliki potensi efek samping yang serius dan memerlukan pemantauan medis yang ketat. Oleh karena itu, penggunaan acitretin harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien serta dilakukan dengan pengawasan dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!