baru 10 Mencegah nematoda simpul akar pada tanaman labu-labuan

Mencegah nematoda simpul akat pada tanaman labu labuan
Mencegah nematoda simpul akar pada tanaman labu-labuan
nematoda simpul akar pada tanaman labu-labuan

Mencegah nematoda simpul akar pada tanaman labu-labuan

Sayuran yang termasuk keluarga labu bisa ditanam di musim panas dan hujan. Sayuran dalam kategori labu antara lain labu kuning, labu, pare, gambas, mentimun, semangka, melon dll. Mengkonsumsinya di musim panas dapat mendinginkan dan menyegarkan tubuh. Dengan mengadopsi teknologi yang tepat, sayuran ini dapat menghasilkan lebih banyak produksi dengan membutuhkan sedikit waktu dan lebih sedikit air. Berbagai jenis penyakit, hama dan nematoda terdapat pada sayuran kategori labu. Mencegah nematoda simpul akar pada tanaman labu-labuan merupakan masalah besar yang muncul pada tanaman ini. Nematoda adalah organisme mikroskopis, yang tidak terlihat dengan mata telanjang dan tidak dapat dikenali dengan mudah. Tetapi secara langsung atau tidak langsung, kategori sayuran labu banyak dipengaruhi oleh nematoda. Nematoda simpul akar (Meloidogyne spp.) adalah nematoda omnivora dan omnivora, yang menyebabkan kerusakan parah pada banyak sayuran dan menyebabkan kehilangan hasil sayuran sekitar 30 hingga 60 persen. Pada artikel ini akan disebutkan cara mencegah nematoda simpul akar pada tanaman labu-labuan dan cara pengelolaannya akan disebutkan dibawah ini.

gejala nematoda pada tanaman labu

  • Benjolan tebal dengan ukuran berbeda terbentuk pada akar sayur kategori labu.
  • Tanaman di lahan tidak sama tingginya tetapi tetap besar di beberapa tempat dan kecil di beberapa tempat.
  • Daun menguning dan kekurangan pigmen hijau, sehingga proses pembuatan makanan pada tumbuhan sangat berpengaruh.
  • Pada tumbuhan, cabang lateral yang keluar lebih sedikit dan tidak ada dehiscence.
  • Bunga mulai rontok sebelum matang dan tanaman mengakhiri siklus hidupnya sebelum matang.
  • Terjadi penurunan yang besar dalam produksi tanaman sayuran kategori labu.
  • Tanaman lebih banyak layu di siang hari dan terkadang mengering dan mati.
  • Akar sayuran kelas labu memsimpul dan menjadi bergerombol.
  • Tanaman sayuran golongan labu yang sakit mudah tumbang.
  • Terjadi penurunan ukuran dan jumlah buah dan bunga pada sayuran kategori labu.

pencegahan nematoda pada labu-labuan

  1. Pembajakan Musim Panas- Pada bulan musim panas (Mei hingga Juni) dengan selang waktu 10 hingga 15 hari, pembajakan sedalam 15 hingga 25 cm 2 hingga 3 kali mengurangi jumlah nematoda. Karena pengolahan tanah di musim panas, kelembaban yang ada di tanah akan habis dan karena kurangnya kelembaban, jumlah nematoda berkurang.
  2. Solarisasi Tanah- Untuk solarisasi tanah, permukaan tanah diratakan terlebih dahulu. Setelah meratakan tanah, penyiraman ringan harus dilakukan di tempat itu sehingga nematoda, serangga dan kondisi patogen lainnya serta gulma yang ada di tanah menjadi aktif. Setelah itu, tempat itu harus ditutup dengan plastik transparan tipis (30 hingga 100 mm) dan ujung-ujungnya harus ditutup dengan tanah di sekitarnya agar panas tidak keluar dan suhu internal tetap terjaga.
  3. Tindakan ini harus dilakukan selama 15 sampai 25 hari. Karena panas di dalam lembaran plastik, air yang ada di tanah diubah menjadi uap. Karena itu suhu tanah meningkat 8 hingga 10 derajat Celcius di atas normal sehingga nematoda, serangga berbahaya, jamur, bakteri, virus, dan gulma dihancurkan.
  4. Penghancuran sisa tanaman – Setelah panen, akar tanaman harus dicabut dan dibakar karena nematoda tetap berada di sisa tanaman dan merusak tanaman berikutnya.Percobaan bahan organik – menggunakan bahan organik dapat digunakan untuk mengendalikan jumlah nematoda | yaitu sebagai berikut-
  5. Campurkan 2 kg bahan organik dengan 2 kwintal kotoran sapi atau kompos dan simpan di tempat teduh selama minimal 15 hari dan pertahankan kelembapan yang tepat dan campurkan campuran ini di tanah pada saat disemai.Bungkil Mimba/Karanj/Mahua/mustard dicampurkan ke dalam tanah dengan takaran 2 kuintal per hektar. Mencampur sejumlah tertentu dari semua zat ini di lahan 15 hari sebelum disemai dan menggunakannya telah terbukti lebih efektif melawan nematoda.Penggunaan bio-faktor- Penggunaan bio-faktor adalah metode yang sangat bermanfaat dan populer untuk pengelolaan tanah yang penuh dengan nematoda. Dalam hal ini, penggunaan banyak bio-faktor seperti jamur (Paecilomyces lilacinus, Trichoderma viride/Harzianum, Pochonia chlamydosporia), bakteri (Pseudomonas fluorescens, Pasteuria penetrans) sebagai perlakuan benih (10 sampai 20 gram per kg benih) ditemukan sangat baik untuk tanaman.
  6. Perlakuan kimia- Untuk mencegah infektivitas awal nematoda dalam sayuran kategori labu diperlakukan dengan karbosulfan 25DS pada tingkat 3 gram per kg benih. Dalam kasus eksaserbasi penyakit, 2 kg elemen aktif Carbofuran 3g dan Phorate 10g harus digunakan per hektar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!