cara budidaya walur agar umbi besar

walur

Bagaimana cara budidaya walur agar umbi cepat besar?

Saat ini para petani di indonesia sedang gencar menanam salah satu tanaman umbi-umbian yang tak lain adalah walur, sehingga ada peningkatan pada pendapatan mereka. Sehingganya budidaya walur menjadi kegiatan yang menjadi tinjauan oleh pemerintah.

Walur sudah mulai dikenal banyak oleh masyarakat di indonesia. Hingga saat ini budidaya walur hanya dilakukan secara individual. Tapi hari ini ada banyak petani di negara ini yang menghasilkan pundi pundi rupiah dengan membudidayakannya.

Nah, pada artikel yuderpedia kali ini, kami akan membahas bagaimana cara membudidayakan walur?

Sekilas cara budidaya walur.

Walur dibudidayakan sebagai tanaman pangan dan obat. Tanaman Ini sudah dibudidayakan di banyak negara termasuk negara indonesia. Banyak ditemukannya unsur yang terkandung didalamnya seperti karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor. Hal inilah yang menyebabkan walur banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti tumpukan, disentri, asma, radang paru-paru, mual dan sakit perut.

Iklim yang cocok untuk budidaya walur

walur merupakan tanaman iklim hangat. Suhu 20 hingga 35 derajat celcius sangat cocok untuk membudidayanya. Maka dari itu, Izinkan kami memberi tahu Anda, pada saat disemai, benih membutuhkan suhu tinggi untuk berkecambah. Inilah alasan mengapa ditanam pada bulan April hingga Mei, sedangkan musim hujan baik selama pertumbuhan tanaman.

Bagaimana memilih tanah untuk budidaya walur?

Hingga saat ini, dalam pertanian tradisional, petani melakukan budidaya walur di lahan yang baik. Tetapi untuk produksi yang lebih tinggi, sebaiknya walur ditanam di tanah lempung coklat. Sebaiknya walur tidak ditanam di lahan yang tergenang air. Untuk Tanah yang memiliki nilai pH 5,5 hingga 7,2 paling cocok untuk membudidayakannya.
“Dapatkan lebih banyak keuntungan dengan membudidayakan walur dengan biaya lebih murah”

Waktu yang tepat untuk budidaya tanaman walur dan persiapan lahan

Dengan cara ini budidaya walur dilakukan sebelum dan sesudah musim hujan di indonesia. Biasanya bulan April-Mei-Juni adalah yang paling cocok untuk menanamnya. Anda bisa menanam walur di bulan Maret jika ada pengaturan irigasi.

Jika ingin mendapatkan hasil umbi walur yang baik, maka persiapkanlah lahan dengan baik sebelum menanam benih walur di lahan.

Untuk melakukan penanaman di lahan, bajak ladang dengan baik dan biarkan terbuka selama beberapa hari, agar tanah ladang bisa mendapatkan sinar matahari.

Setelah itu, tebar kotoran sapi yang sudah terurai atau sudah tua disemua area di ladang dan bajak lagi tanah dengan baik agar kotoran sapi dan tanah tercampur rata.

Setelah itu, Kalium 50 KG, Urea 40 KG dan pospor 150 KG ditebar saat terakhir membajak lahan. Setelah jumlah pupuk dengan tanah tercampur dengan baik, maka proses penanaman sudah bisa dilakukan.

Tips Bagaimana cara budidaya walur agar umbi cepat besar?

Pastikan untuk merawat benih walur dengan baik sebelum menanamnya di lapangan.
Tanam bibit walur pada alur yang sudah disiapkan.
Saat memilih umbi, pilih umbi besar yang beratnya tidak kurang dari 200 gram.

Irigasi tanaman walur
Walur membutuhkan lebih banyak air setelah tanam. Irigasi tidak diperlukan pada musim hujan. Di musim panas, tanamannya membutuhkan irigasi selama 15-20 hari.

Manajemen Pupuk & Pengendalian Gulma pada walur

Biasanya tidak banyak gulma di kebun walur. Tetapi dengan menghilangkan rumput dan gulma dari lahan walur bisa mengurangi penyakit pada tanaman walur.

Sangat penting untuk menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia untuk menghasilkan umbi yang baik. Untuk ini, gunakan 10-15 kwintal kotoran sapi yang sudah terurai, urea, fosfor, dan kalium dengan perbandingan 80:60:80 kg per hektar. Selain itu, sebelum disemai, campurkan kotoran sapi busuk di ladang pada saat membajak.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat membudidayakan walur

Setelah disemai, tutupi umbi dengan jerami atau daun. Hal Ini akan bekerja sangat baik jika ditutupi dengan mulsa. Perkecambahan walur akan cepat dengan mulsa, karena kelembapan tanah tetap terjaga.

Dengan penggunaan mulsa saat budidaya walur juga mampu mengrang pertumbuhan gulma, sehingga hasil yang diperoleh juga akan meningkat.

Jika jumlah kelembaban di lahan kurang, maka lakukan satu atau dua kali penyiraman pada tanaman walur anda. Jangan biarkan air menggenang di dekat tanaman selama musim hujan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, Anda juga dapat menanam tanaman sela seperti okra, jagung, mentimun, labu, dll.

Penghasilan dan produksi dalam budidaya walur

Potensi budidaya walur sangat besar, sebagai tanaman obat, permintaan pasar juga cukup tinggi. Harganya tersedia di pasar mulai dari rp.6.000 hingga rp.14.000. Berbicara tentang hasil budidaya walur, biasanya umbi yang dihasilkan berkisar antara 70 hingga 80 ton untuk per hektarnya, yang boleh dikatakan 10 kali lebih banyak dari hasil tanaman lainnya.

Pertanyaan yang Sering Diajukan pada budidaya walur (FAQ)
Pertanyaan- Berapa hari walur siap dipanen?

Jawaban- walur bisa dipanen dalam waktu sekitar 200 hingga 240 hari.

Pertanyaan – apa yang ditanam pada walur?

Jawaban- walur ditanam dari umbinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!