Cara Budidaya pare agar berbuah Lebat

Budidaya pare

Budidaya Pare

Budidaya pare
Budidaya pare

pare atau paria adalah sayuran yang populer di hampir semua masyarakat di negara kita. sehingga banyak petani yang melakukan budidaya pare ini. Buahnya di gunakan dalam bentuk sayuran berair atau tumis, atau di goreng. Beberapa orang juga mengawetkannya dengan cara di jemur di bawah sinar matahari.


Pare adalah tanaman penting dari beberapa tanaman kelas mentimun. Pare bukan hanya sayuran tetapi juga obat yang manjur. Dengan zat pahitnya, nematoda dan jenis cacing lain yang ada di perut dapat di hilangkan. pare juga di gunakan dalam banyak obat-obatan.


Pare Ini adalah obat yang sangat efektif untuk radang sendi. Pare Ini juga di gunakan sebagai tonik. Ini adalah obat mujarab untuk pengobatan banyak penyakit seperti diabetes dll. Banyak jenis penyakit lambung yang bisa diatasi oleh sari buah dan daun pare ini.


Pare banyak mengandung jenis elemen mineral. Protein, lemak, karbohidrat, vitamin A dan C di temukan dalam buahnya. Untuk hasil yang maksimal dari budidaya pare sebaiknya petani melakukan budidaya dengan teknik ilmiah di bandingkan dengan budidaya biasa. Pada artikel ini, penjelasan rinci tentang bagaimana melakukan budidaya pare tingkat lanjut atau ilmiah akan di jelaskan.


iklim yang cocok budidaya pare


pare paling baik di tanam di iklim panas dan lembab. pare juga sanggup mentolerir dingin daripada sayuran lain di kelasnya. Tapi tanaman pare tidak mampu menahan embun beku di negara yang bersalju.


pemilihan lahan untuk budidaya pare


Tanaman pare di tanam di berbagai jenis tanah di seluruh indonesia. Tetapi untuk pertumbuhan dan budidaya yang baik, tanah liat dengan drainase yang baik dan bahan organik adalah yang terbaik.


persiapan lahan untuk budidaya pare


Persiapan lahan sangat penting di lakukan sebelum menanam pare di lahan anda. Setelah melakukan 2 sampai 3 kali pembajakan yang dalam di lahan, lakukan penggarukan pada tanah agar gumpalan tanah pecah dan tanah menjadi berderai atau berongga. Setelah ini, gundukan atau bedengan harus di buat sesuai dengan selera.


Untuk budidaya pare, panjang 2 meter dan lebar 2 meter harus di bagi menjadi sebuah bedengan. Tetapi harus ada alur 50 cm di antara bedengan. Baki benih sebaiknya di buat pada jarak 45 cm pada kedua sisi bedengan.


Jumlah benih budidaya pare


Untuk menabur pare, jumlah benih yang di gunakan sekitar 5 sampai 8 kg dalam satu hektar, yang terbaik adalah benih memiliki daya kecambah 80 sampai 85 persen.


pupuk untuk tanaman pare


Untuk budidaya pare, kotoran sapi harus di terapkan pada takaran 150 hingga 200 kuintal per hektar dan urea pada tingkat 200 kg super fosfat 300 kg dan murate kalium pada tingkat 90 kg per hektar.


waktu menabur pare


Daerah dataran- Februari sampai Maret (daerah irigasi) Mei sampai Juni (daerah non-irigasi) cocok untuk disemai.
Untuk pare, tiga atau empat biji perlubang harus ditanam pada jarak 90 hingga 150 cm dan kemudian setelah perkecambahan, tinggalkan hanya satu atau dua tanaman yang baik dan sehat. Benih harus direndam dalam air selama 24 jam sebelum disemai.


Saat menyiapkan lahan, pupuk kandang dan super fosfat dalam jumlah keseluruhan dan setengah jumlah urea dan kalium harus di tebarkan ke tanah pada saat di semai. Berikan sisa urea dalam setengah bagian setelah satu bulan dan pada saat berbunga. Sisa setengah dari kalium harus diberikan setelah pertumbuhan tanaman baik. Di bawah tanaman yang merambat ini, kayu, besi atau lainya harus dibuat sedemikian rupa sehingga tanaman tidak merambat ke tanah sehingga tanaman dan buah tidak rusak oleh air hujan.


Pengaturan drainase yang tepat harus di buat di lahan. Bersamaan dengan ini, tetap lakukan penyiangan dengan cangkul tepat waktu untuk pencegahan gulma. Penyiraman di lakukan hanya bila di perlukan. Penyiraman di perlukan dengan selang waktu 4 hingga 5 hari selama musim panas.


menabur benih tanaman pare


Pertama buat saluran air selebar 45 cm di laha dengan jarak 90 sampai 150 cm. Setelah itu tabur benih pada pinggir bedengan yang di buat di kedua sisi saluran air. Dengan menabur benih dengan cara ini, penyiraman tanaman dapat di lakukan dengan lancar. Benih di semai pada kedalaman 2 hingga 3 cm dan 2 hingga 3 benih di setiap alur atau bedengan.


Selain itu, pare juga bisa di taburkan di nampan atau kantong plastik. Baki atau kantong plastik ini di isi dengan mencampurkan kotoran sapi yang sudah membusuk dan tanah secara merata. 2 hingga 3 benih di taburkan di setiap kantong. Baki di letakan di bawah sinar matahari pada siang hari dan di bawa ke tempat teduh pada malam hari.


pengendalian hama tanaman pare

  • Lalat buah- Serangga ini bertelur di buah dan memakan buah dengan cepat sehingga buah akan cepat busuk
    • Kontrol ketika pada tanaman muncul lalat buah ini maka 10 ml Mailathian 5 liter air. Semprotkan larutan ini ke tanaman secara berkala.
  • Tungau atau kutu- Serangga kecil ini menyedot sari dari daun lembut dan bintik-bintik putih akan terbentuk di sana. Dengan cara ini pertumbuhan tanaman berhenti atau berkurang.
    • Kontrol penyemprotan kepada wabah serangga ini dengan Mailathian. Malathion 50 persen di campur ke dalam 750 liter air. Semprotkan selang waktu setiap 10 hari sekali


Pengendalian penyakit tanaman pare

  • Jamur Tepung- Jamur ini menyebabkan bintik-bintik putih seperti tepung pada daun, batang dan bagian tanaman lainnya. Buah menjadi menyusut dan kualitas menjadi buruk.
    • Kontrol semprotkaan Karathen 10 ml kedalam air 10 liter selang waktu 2 hingga 3 kali atau hexaKonazol 0,05 persen atau Tebukanonjol 0,04 persen
  • Downy Mildew – Bintik-bintik coklat kekuningan bersudut pucat terbentuk pada buah-buahan, yang kemudian berubah menjadi hitam dan kemudian tanaman menjadi layu.
    • Kontrol dua kali semprotan Dithane dicampur Ridomil 0,25 persen lalu aplikasikan selisih 15 hari pada akhir Juli
  • Anthracnose- bentuk sebagai bintik – bintik pada daun dan buah-buahan.
    • Pengendalian Pada Mankozeb atau Dithane -penyemprotan interval 15 hari 10 liter air per 45 atau Haksakap 25g


memetik buah pare


Pare mulai panen sekitar 60 sampai 65 hari setelah di semai. Warna, ukuran dan bentuk buah juga menjadi pertimbangan untuk memanen buah. Panen pada tahap itu ketika buah pare berwarna hijau, lunak dan penampilannya menarik. Panen sebaiknya di lakukan dengan selang waktu 4 sampai 5 hari. Panjang tangkai beserta buahnya tidak boleh kurang dari 2 cm. Ini membuat buah bertahan lebih lama.


menghasilkan budidaya pare


Pada pemilihan teknik ilmiah di atas dan varietas unggul atau hibrida, hasil rata-rata pare adalah 150 hingga 225 kwintal per hektar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!