Cara Budidaya Melon Tingkat lanjut

Budidaya Melon

cara budidaya Melon

Budidaya Melon
Budidaya Melon

Melon adalah tanaman penting di antara tanaman seperti labu, semangka dll. Budidaya melon biasanya di lakukan di daerah panas dan kering indonesia. Melon banyak di budidayakan di barat laut negara kita. Biasanya petani membudidayakannya di lakukan di pinggir sungai. Melon adalah buah yang sangat lezat apalagi di makan di musim panas.

Buah Melon bermanfaat dalam gangguan pencernaan. Buah Ini banyak mengandung vitamin C dan gula. Jika petani membudidayakannya dengan varietas unggul dengan teknologi ilmiah, maka kualitas hasil yang baik dapat di peroleh dari tanaman melon ini. Pada artikel ini akan ada penjelasan rinci tentang bagaimana melakukan budidaya melon tingkat lanjut.

Jumlah benih dan perawatan tanaman melon


Rata-rata di butuhkan 1 hingga 1,5 kg benih melon untuk satu hektar lahan. Berat rata-rata 100 biji sekitar 2,5 gram. Sebelum menabur benih harus di perlakukan dengan mencampur Captan atau Thiram.


metode penanaman budidaya melon


Untuk penanaman melon, saluran air harus di buat pada jarak 2 hingga 2,5 meter. Untuk benih benih di tepi saluran pembuangan, 2 hingga 3 benih harus di tanam di lubang dengan jarak 60 hingga 80 cm. Benih harus di semai pada kedalaman 1,5-2,0 cm. Benih yang di taburkan di dalam tanah akan berkecambah dalam waktu 4 hingga 5 hari. Setelah 15 hingga 20 hari di semai, maka benih akan berkecambah dan tumbuk. Setelah itu sisakan satu tanaman perlubangnya selebihnya tanaman di cabut.


Pupuk untuk budidaya melon


Pada awal pertumbuhan tanaman melon memerlukan asupan yang cukup tinggi. Untuk itu, pertumbuhan tanaman harus cepat di awal pertumbuhan, sehingga bunga dan buah segera muncul. 200 hingga 250 kuintal kotoran sapi atau kompos yang sudah busuk harus di tambahkan ke lahan. Selain itu, 80 kg nitrogen, 75 kg fosfor dan 50 kg kalium harus di berikan per hektar dalam bentuk pupuk.


Setengah dari jumlah nitrogen dan semua fosfor dan kalium harus di berikan pada saat persiapan lapangan. Jumlah nitrogen yang tersisa harus di berikan setelah 20 dan 40 hari setelah di semai di dekat akar


manajemen irigasi atau penyiraman budidaya melon


Kelembaban yang cukup di lahan sangat penting untuk keberhasilan perkecambahan. Bisa mengairi tanaman yang di tanam dengan saluran air. Awalnya penyiraman di perlukan setiap minggunya. Tidak boleh ada kekurangan kelembaban di lahan pada saat pertumbuhan tanaman dan perkembangan buah. Penyiraman harus di kurangi setelah buah tumbuh membesar, pada saat meningkatnya rasa manis buah. Penyiraman keseluruhan di perlukan 5 sampai 6 kali di seluruh periode panen melon.


Produksi melon dapat di tingkatkan dengan mengadopsi teknologi drop-by-drop saat air irigasi tersedia, serta menghemat air irigasi dengan metode ini. Di daerah beriklim kering, teknik irigasi tetes demi tetes adalah yang terbaik untuk budidaya melon. Pada sistem ini penyiraman harus di lakukan selama 2 sampai 3 jam dengan selang waktu 3 sampai 4 hari dengan dripper 4 liter per jam.


Menyiangi gulma budidaya melon


Gulma harus di buang dari lahan dari waktu ke waktu. Tanah menjadi keras setelah seringnya penyiraman. Oleh karena itu, setelah penyiraman harus di lakukan pemupukan ringan, sehingga tanah di lahan menjadi baik dan akar tanaman mendapat udara, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat. Tanah yang ringan harus di terapkan pada akar tanaman pada saat mencangkul.


hama dan penyakit melon


Pada tanaman melon, hanya serangga atau hama yang dapat merugikan tanaman. Serangga yang merusak tanaman ini antara lain kumbang labu merah, kumbang epilachna atau kumbang Hada, lalat buah mahu atau kutu, tungau baruthi chichri dll. Kontrol tepat waktu sangat di perlukan untuk menyelamatkan tanaman dari kemarahan mereka.
Di lain pihak, di antara penyakit-penyakit tersebut, penyakit utama pada tanaman labu seperti –

buttermilk atau asita tepung, tulasita atau asita lunak, penyakit warna gelap atau kasar, busuk daun, penyakit hawar, busuk atau layu akar. busuk buah seperti penyakit jamur, bakteri, virus dan Penyakit dan penyakit yang di tularkan melalui nematoda akan menyebabkan kerusakan. Beberapa penyakit ini juga dapat membahayakan tanaman melon, sehingga pengendalian penyakit tepat waktu sangat penting.


Panen buah melon


Umumnya, saat buah matang, warnanya akan berubah, dan juga memberikan aroma yang kuat, dan buah yang matang mudah dipisahkan dari tangkainya. Waktu pagi hari cocok untuk panen melon.


Hasil Budidaya melon


Hasil melon tergantung pada faktor-faktor berikut seperti iklim, tanah, pupuk kandang dan pupuk dan irigasi dll. Namun dengan membudidayakan dengan teknik ilmiah di atas, umumnya hasil rata-rata melon dapat diperoleh antara 150 hingga 250 kuintal per hektar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!