Budidaya Bayam tingkat lanjut

budidaya Bayam Tingkat Lanjut
Budidaya Bayam tingkat lanjut
Budidaya Bayam tingkat lanjut

Budidaya Bayam

Budidaya bayam memiliki tempat khusus di antara tanaman sayuran hijau. Hal ini karena bayam dibudidayakan di hampir semua wilayah indonesia. Dan hampir 80 persen masyarakat indonesia mengkonsumsi tanaman yang satu ini. iklim yang cocok budidaya bayam.


Bayam aslinya mampu beradaptasi dengan iklim panas dan dingin, tetapi di iklim yang panas akan memberikan hasil yang baik. Kemampuan untuk mentolerir embun beku ditemukan dalam bayam. Bayam solanaceous dapat tumbuh dengan sukses di musim gugur di daerah perbukitan dan dataran.


pemilihan lahan budidaya bayam


Tanah lempung subur yang kaya akan pupuk organik cocok untuk budidaya bayam. Pertumbuhannya melambat di tanah asam. Oleh karena itu, nilai pH tanah harus antara 6,0 hingga 7,0 untuk hasil yang baik.


persiapan pertanian bayam


Sebelum disemai, tanah harus dibajak 2 hingga 3 kali agar rata. Pengelolaan drainase yang baik di ladang sebaiknya dilakukan hanya pada saat penyiapan lahan, agar tidak terjadi genangan air di lahan saat hujan.


Jumlah benih budidaya bayam


Sekitar 30 kg benih per hektar diperlukan untuk budidaya bayam. Sebelum disemai, perlakukan benih dengan Bavistin atau Captan @ 2 g/kg benih. Agar benih tidah busuk atau berjamur.


Waktu dan cara menanam bayam


Di dataran, bayam ditaburkan dari minggu pertama bulan Juni hingga minggu terakhir bulan November. Penaburan bayam solanaceous dilakukan dari Oktober hingga Desember. Di daerah perbukitan, bayam ditaburkan dari pertengahan Maret hingga akhir Mei dan untuk bayam solanaceous, itu harus ditaburkan pada pertengahan Agustus. Itu dapat ditanam dengan metode penyebaran atau dalam garis. Untuk ini, jarak baris ke baris harus dijaga 25 sampai 30 cm dan jarak dari tanaman ke tanaman harus 7 sampai 10 cm.


pupuk untuk sayuran bayam


Kotoran sapi yang sudah membusuk dibutuhkan sebanyak 20 ton per hektar. Jumlah keseluruhan pupuk kandang harus dicampur secara merata di tanah pada saat pengolahan tanah terakhir. Selain itu, dibutuhkan 60 kg nitrogen, 40 kg fosfor, dan 40 kg kalium per hektar. Pada saat pembajakan terakhir, campurkan hanya setengah dari nitrogen, Fosfor dan kalium dalam jumlah keseluruhan diberikan ke tanah di lahan. dan bagilah jumlah nitrogen yang tersisa menjadi tiga bagian dan taburkan ke tanaman setelah setiap panen, ini akan meningkatkan pertumbuhan daun-daun.


manajemen pengairan bayam


Kelembaban sangat penting untuk perkecambahan biji bayam. Dalam kasus kekurangan kelembaban, pastikan untuk mengairi lahan sebelum membajak. Setelah perkecambahan benih, penyiraman diperlukan setiap minggu dalam cuaca panas dan penyiraman harus dilanjutkan selama 10 sampai 12 hari di musim panas.


pengendalian gulma pada bayam


Penyiangan sebaiknya dilakukan 20 sampai 25 hari setelah tanam. Sisanya harus dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma. Jika gulma lebih banyak di lahan, maka segera lah menyiang setelah dua hari disemai, harus dilakukan penyemprotan 3,5 Pendimethalin 30% dicampur dengan 900 hingga 1000 liter per hektar agar gulma menjadi tidak tumbuh


Pencegahan Penyakit dan Hama tanaman bayam


Umumnya tanaman bayam tidak terkena penyakit. Walaupun demikian, benih tetap harus dirawat sebelum disemai. Untuk pencegahan sebaiknya dilakukan 2 sampai 3 kali penyemprotan dengan selang waktu setiap 15 hari dengan laju 0.2 persen blightax @ 2 kg per hektar.


Belalang, kit kumbang dan ulat pada bayam menyebabkan kerusakan pada tanaman. Untuk pencegahannya, 1 liter Malathion dicampur dengan 700 hingga 800 liter air harus disemprotkan untuk per hektarnya. Bersamaan dengan itu, perlu dilakukan penyemprotan Methyl Parathion 50 EC 1,5 liter yang dicampur dengan 700 hingga 800 liter air per hektar.


Panen sayuran bayam


Setelah sekitar 20 hingga 25 hari, panen pertama bayam dapat dilakukan. Setelah itu 6 sampai 7 panen dapat dilakukan dengan selang waktu 10 sampai 15 hari.


Penghasilan budidaya bayam


budidaya bayam jika dilakukan dengan teknik di atas dan perawatan tanaman yang tepat dilakukan, maka dapat diperoleh sekitar 100 hingga 125 kwintal bayam hijau per hektar. Jika bayam dibudidayakan untuk produksi benih, maka diperoleh 10 hingga 17 kuintal benih per hektar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!