Benih kentang, Teknologi produksi benih berkualitas

Cara Produksi benih kentang
cara produksi benih kentang
Produksi benih kentang

Hasil panen kentang lebih tergantung pada kualitas umbi benih yang tentunya bebas penyakit dan sehat. Teknologi produksi umbi benih berbeda dengan teknologi produksi umbi untuk kebutuhan pangan.

Petani dapat menanam benih kentang sendiri dengan mengadopsi “Metode Bertani Benih” yang telah di kembangkan oleh masyarakat dan perusahaan.

Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menanam kentang pada waktu di mana wabah hama dapat di kendalika. Kutu daun merupakan sumber utama penyebaran penyakit virus pada tanaman kentang.


Serangan serangga kutu daun biasanya terjadi hanya pertengahan Januari di daerah dataran. Karena itu, pada pertengahan Oktober hingga pertengahan Januari terbukti menjadi yang terbaik untuk menanam benih mulai dari penanam hingga panen . Ada beberapa poin terkait dalam produksi benih kentang yang sangat penting untuk diikuti agar menghasilkan benih yang bebas penyakit, seperti:

Poin utama produksi benih Kentang

  1. Pilihlah lahan di mana tanaman kentang, cabai atau tomat belum pernah di tanam setidaknya dua tahun yang lamanya.
  2. Dapatkan benih bersertifikat sehat dan sehat dari lembaga terpercaya.
  3. Setelah perkecambahan penuh, umbi benih kentang harus di tanam di ladang yang di siapkan dengan baik. Pada waktu pertengahan Oktober dan perlu mengingat bahwa jarak tanam antara dua ladang kentang yang lain harus lebih dari 20 meter.
  4. Aplikasikan Thimet 10g pada 8kg per hektar lahan pada saat tanam dan 7kg per hektar di lahan setelah 45hari tanam.
  5. Berikan jumlah kotoran sapi dan pupuk kimia sama dengan jumlah yang direkomendasikan untuk tanaman kentang.
  6. Untuk pengendalian gulma, gunakan herbisida sesaat setelah tanam.
  7. Pada minggu pertama bulan Desember semprotkan 0,1% larutan Metastock atau obat Rogar dan 0,2% larutan obat Indofil M-45 pada tanaman. Dan lakukan dua kali penyemprotan dengan selang waktu 15 sampai 15 hari.
  8. Pengairan pertama di lakuakan setelah delapan hari tanam. Dan pengairan berikutnya dengan selang waktu 8 sampai 10 hari dan harus menghentikan pengairan sebelum pemotongan batang.
  9. Apabila jumlah serangga kutu daun melebihi 20 ekor dalam per 100 helai daun. Maka potong batang di lahan setelah itu semprot Paraquat dengan takaran 2 liter /hektar agar tunas tidak keluar lagi dan gulma juga ikut di musnahkan.
  10. Setelah 10 sampai 15 hari panen batang, gali dan keringkan umbi kentang. Jaga umbi agar tetap tertutup atau di simpan dalam rumah selama 10 hari.
  11. Buang umbi yang terpotong, terkelupas dan sakit dari tumpukan kentang.
  12. Setelah mengklasifikasikan umbi kentang, umbi kentang berbentuk biji harus di tutup dalam karung berselaput di simpan di ruangan dingin sebelum suhu naik.
    Khusus- Mata pelajaran yang di jelaskan dalam teknik di atas, harus di lakukan dengan cara yang sama seperti pertanian biasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!