Cara Budidaya Talas Agar Cepat Panen

Budidaya Talas 1

Budidaya Talas

Budidaya Talas
Tanaman Talas

Talas umumnya di tanam untuk di gunakan sebagai umbi. Daun dan umbi talas mengandung sejenis iritan (kalsium oksalat), yang menyebabkan rasa panas (gatal) di mulut dan tenggorokan saat memakannya. Unsur ini hanya terdapat pada varietas unggul dan varietas yang di kembangkan. Umbi talas merupakan sumber karbohidrat dan protein yang baik. Jumlah sari dalam umbinya lebih banyak daripada kentang dan ubi jalar. Vitamin A garam mineral seperti fosfor, kalsium dan zat besi dan beta karoten juga di temukan di umbi dan daunnya. sehingga budidaya talas sudah banyak yang melakukannya.


Talas Ini mengandung 112 kkal kalori, 26,46 gram karbohidrat, 43 miligram kalsium, 591 miligram kalium dalam per 100 gram umbi talas. umbi di rebus utuh setelah di kupas, goreng dalam minyak atau margarin di gunakan sebagai hidangan lezat. Daun hijau di kukus dan di makan dalam bentuk gulung dengan tepung yang sudah di campuri dengan rempah-rempah. Tangkai daunnya di potong-potong dan di keringkan dan di gunakan sebagai sayuran.


Talas bermanfaat untuk penderita gangguan pencernaan dan tepungnya sangat bermanfaat untuk anak-anak. Dengan mengingat semua ini akan pentingnya talas bagi manusia, maka saudara-saudara tani harus meninggalkan metode budidaya tradisional dan melakukannya dengan teknologi ilmiah dalam membudidayakan talas ini. Sehingga hasil yang di peroleh bisa lebih maksimal dalam membudidayakannya. Pada artikel ini telah kami berikan penjelasan rinci tentang bagaimana membudidayakan talas dengan teknologi ilmiah.


iklim yang cocok untuk talas


Tanaman talas membutuhkan iklim yang hangat dan lembab serta suhu 21 hingga 27 derajat Celcius. Cuaca yang lebih panas dan lebih kering akan mempengaruhi hasil panennya. Di tempat-tempat di mana curah hujan tahunan rata-rata 800 hingga 1000 mm dan merata dapat di budidayakan dengan baik. Hasil yang lebih baik lagi bahkan di budidayakan di tempat teduh, sehingga dapat di jadikan sebagai tanaman tumpangsari dengan pohon buah-buahan.


Persiapan lahan untuk budidaya talas


Lempung berpasir adalah tanah yang ideal untuk menanam tanaman talas yang baik. Talas Ini dapat di budidayakan dengan baik di tanah lempung dan halus di tambah dengan drainase yang baik. Tanah dengan nilai pH 5,5 hingga 7,0 sangat cocok untuk budidayanya. Untuk mempersiapkan lahan penanaman talas, satu kali pembajakan harus di lakukan dengan bajak pembalik tanah dan dua kali dengan pembajak penggembur atau penghalus tanah. Agar tanah menjadi ringan dan berongga sehingga perkembangan umbi dan akar menjadi baik.


menabur benih atau bibit talas


Jumlah Benih- Tingkat benih tergantung pada varietas dan ukuran dan berat umbi. Biasanya di butuhkan 15 hingga 20 kwintal benih umbi-umbian untuk penanaman dalam 1 hektar. Baik umbi induk maupun umbi anaknya (20 sampai 25 gram) di gunakan untuk bahan bibit.


Perlakuan bibit talas – Umbi harus di perlakukan dengan Ridomil MZ-72 @ 5 gm per kg umbi. Umbi harus di celupkan ke dalam larutan fungisida selama 10 hingga 15 menit sebelum di semai.


Metode Penanaman Umbi Talas


Metode penyiangan bedengan tingkat tinggi- Dalam metode ini di buat bedengan setinggi 8 sampai 10 cm di lapangan, dengan saluran drainase sekitar 50 cm. Dengan menjaga jarak garis 60 cm pada bedengan tersebut, benih di tanam dengan jarak 45 cm pada kedalaman 5 cm. Pada metode ini, setelah dua bulan masa tanam, setelah memberikan sisa pupuk dan sudah melakukan penyiangan, tanah harus di timbun atau diurap ke pangkal pada tanaman. metode ini cocok untuk tanaman talas.


pupuk untuk budidaya talas


Saat mempersiapkan lahan untuk talas, 15 sampai 25 ton per hektar pupuk kandang atau kompos dan pupuk dasar kimia harus di campur pada saat pengolahan terakhir pada tanah. Penggunaan pupuk kimia Nitrogen 80-100 kg, Fosfor 60 kg dan Potash 80-100 kg per hektar.


Dosis pertama nitrogen dan kalium harus di berikan sebagai basa sebelum tanam. Satu bulan setelah tanam, dosis kedua nitrogen harus di gunakan saat setelah penyiangan. Setelah dua bulan, pemberian dosis ketiga nitrogen sama dengan dosis waktu pemberian nitrogen kedua. Pemberian di akukan pada area sekitar akar kemudian lakukan penimbunan pada pangkal batang.


manajemen irigasi budidaya talas


Transpirasi lebih di sebabkan oleh penyebaran daun talas. Oleh karena itu, kebutuhan air per batang lebih banyak di bandingkan tanaman lainnya. Penyiraman di perlukan selama 5 bulan dengan selang waktu 7 sampai 10 hari pada tanaman yang di tanam dalam kondisi bedengan. Jika tidak ada hujan selama 15 sampai 20 hari pada tanaman tadah hujan, maka pengairan harus di lakukan jika sarana pengairan tersedia. Tanaman talas terlihat hijau walaupun sudah dewasa, hanya ukuran daunnya yang mengecil. Penyiraman harus di hentikan satu bulan sebelum menggali, agar daun baru tidak muncul dan tanaman menjadi matang sepenuhnya.


kegiatan tumpang sari pada budidaya talas


Untuk hasil talas yang baik, lahan harus bebas dari gulma dan tanah tidak boleh menjadi keras. Untuk penyiangan ringan ini di perlukan satu bulan setelah tanam. Jika menggunakan mulsa setelah tanam, maka gulma secara otomatis di kendalikan dan perkecambahan umbi juga baik. Setelah penanaman, di perlukan penyiangan total sebanyak tiga kali (setelah 30, 60, 90 hari), di penyiangan 60 hari pembumbunan juga harus di lakukan.


Harus di perhatikan bahwa umbi selalu tertutup tanah. Untuk pengendalian gulma, dapat di gunakan insektisida kimia Simazin atau Atrazine 1,5-2,0 kg per hektar sebelum tanam. Pada tanaman talas, maksimal tiga tangkai daun yang sehat per tanaman, daun yang tersisa harus di panen atau di buang, hal ini akan meningkatkan ukuran umbi.


Pencegahan hama pada tanaman talas

  • Ulat Tembakau – Ini adalah hama utama yang merusak tanaman talas . Ulatnya memakan bagian hijau daun, sehingga urat daun menjadi terlihat dan secara bertahap seluruh daun mengering.
    Pencegahan– Jika mereka dalam jumlah kecil, mereka harus dihilangkan bersama dengan daun dan dihancurkan. Penyemprotan Quinalphos 25EC 2 ml/Liter air atau Profenophos 3 ml/Liter harus dilakukan dalam kasus serangan parah.
  • Aphid (Mahu) dan Thrips – Aphid Aphid (Mahu) dan thrips adalah serangga penghisap. Ini berbahaya dengan menghisap sari daun tanaman talas, yang menyebabkan daun menguning. Bintik-bintik hitam kecil muncul di daun, jika serangan parah daun akan mengering.
    Pencegahan- Dua hingga tiga semprotan quinalphos atau larutan dimethiot 0,05% dengan selang waktu 7 hari dapat mengendalikan serangga penghisap ini.


Pencegahan penyakit pada tanaman talas

  • Phytophthora Jhulsan (Hawar daun) – Ini adalah penyakit utama tanaman talas. Penyakit ini disebabkan oleh jamur bernama Phytophthora coelacaceae. Pada penyakit ini, gejala penyakit terlihat pada daun, umbi, tangkai bunga. Bintik-bintik coklat bulat atau oval kecil terlihat pada daun. Yang menyebar perlahan, kemudian batangnya juga menjadi sakit dan daun mulai rontok dan umbinya menyusut dan menjadi kecil.
    • Pencegahan- Sebelum menabur umbi talas, obati dengan Ridomil MZ-72. Pada tahap awal penyakit pada tanaman harus disemprotkan Ridomil MZ-72 dengan membuat larutan 2,5 gram per liter air.
  • Bercak daun Cercospora (bercak daun)- Bintik melingkar kecil terbentuk pada daun karena penyakit ini. Yang pinggirnya berwarna ungu tua dan bagian tengahnya seperti abu. Tetapi pada tahap akut, bintik-bintik ini bergabung membentuk bintik-bintik besar, yang menyebabkan daun menyusut dan akibatnya daun rontok karena hangus.
    • Pencegahan- Pada tahap awal penyakit, semprotkan Mancozeb 0,3% dan semprotkan chlorothalonil 0,2%.
  • Mosaik – Daun dan tanaman tetap kecil karena serangannya. Garis-garis putih kekuningan muncul di daun. Sangat sedikit umbi yang terbentuk pada tanaman yang terkena.
    • Pencegahan- Untuk pengelolaan bibit penyakit ini sebaiknya di ambil dari tanaman talas yang bebas penyakit. Serangga penghisap getah yang menyebarkan penyakit ini harus di kendalikan secara efektif, dengan mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang beserta umbinya, penyakit ini dapat di cegah penyebarannya.
  • Penyakit busuk kering umbi- Penyakit ini merusak umbi talas dalam proses penyimpanan, umbi yang terinfeksi berwarna coklat, hitam, kering, mengkerut, bobot rendah dan serbuk jamur kering tersebar di permukaan atas umbi. Dalam waktu sekitar 60 hari, umbi yang terinfeksi benar-benar membusuk dan umbi yang busuk mengeluarkan bau yang berbeda.


Penggalian umbi Talas


Tanaman tadah hujan talas siap digali dalam 150 hingga 175 hari dan tanaman dalam kondisi irigasi dalam 175 hingga 225 hari. Daun siap panen 40 sampai 50 hari setelah tanam umbi. Tanaman yang ditanam untuk produksi umbi biasanya digali ketika daun menjadi kecil dan menguning dan mengering. Umbi induk dan umbi anak harus dipisahkan setelah digali.


Penghasilan budidaya talas


Budidaya talas dengan teknik ilmiah di atas menghasilkan 20 hingga 25 ton talas sebagai tanaman tadah hujan dalam kondisi normal dan 25 hingga 35 t/ha dalam kondisi bedengan. Apabila daun dipanen terus menerus, hasil umbi adalah 6 sampai 9 ton per hektar, sedangkan satu hektar menghasilkan 8 sampai 11 ton daun hijau.
Poin-poin penting untuk meningkatkan produktivitas umbi talas

  1. Penanaman talas sebaiknya di lakukan dengan cara guludan atau membuat bedengan. dengan alur tanama pada jarak 60 cm pada lahan yang telah di siapkan dan masing-masing benih umbi di tanam pada kedalaman 5 cm pada jarak 45 cm pada bedengan setinggi 10 cm.
  2. Saat mempersiapkan lahan untuk talas, 15 sampai 25 ton per hektar pupuk kandang atau kompos dan pupuk dasar harus di campur pada saat pengolahan akhir, pupuk kimia 80 sampai 100 kg, fosfor 60 kg dan kalium 80 sampai 100 kg. Untuk Penggunaan per hektarnya.
  3. Phytophthora hawar (hawar daun) Ini adalah penyakit utama tanaman talas, di mana daun mulai rontok dan umbi menyusut dan menjadi kecil. Sebelum menanam umbi, obati dengan Ridomil MZ-72, buat larutan 2,5 gram per liter air dan semprotkan Ridomil MZ-72.
  4. Transpirasi lebih di sebabkan oleh penyebaran daun talas. Penyiraman di perlukan selama 5 bulan dengan selang waktu 7 sampai 10 hari pada tanaman yang di tanam dalam kondisi bedengan. Tanaman talas yang dewasa terlihat hijau bahkan, hanya ukuran daunnya yang menjadi kecil, penyiraman harus di hentikan satu bulan sebelum menggali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!